DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

  • Beranda
  • Profil
  • Program Kerja
    • Capaian Kerja
  • Pelayanan Perpustakaan
    • TATA TERTIB PEMUSTAKA
    • PELAYANAN PERPUSTAKAAN KELILING SD 1 PATOMAN KEC. PAGELARAN
    • PENYERAHAN BANTUAN BUKU PERPUSTAKAAN
  • Pengumuman
  • Galery
  • KHASANAH ARSIP STATIS
    • NASKAH SUMBER ARSIP
    • K.H. GHOLIB : PENDIRI PONDOK PESANTREN BAMBU SERIBU
    • Gallery Foto
    • Peta Wilayah
    • Produk Hukum
  • SEJARAH
    • BUDAYA MEMBACA SUDAH ADA SEJAK DAHULU

K.H. GHOLIB : PENDIRI PONDOK PESANTREN BAMBU SERIBU

K.H GOLIB

PENDIRI PONDOK PESANTREN BAMBU SERIBU

(1899-1949)

Narasumber : Dra. Hj. Farida Ariyani, M.pd (cucu K.H Gholib)

Koleksi Arsip Statis Dinas perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pringsewu

 

I. Riwayat K.H. Gholib

K.H Gholib dillahirkan pada tahun 1899 di Kampung Mojosantren, Krian, Jawa Timur. Ayah beliau bernama K. Rohani Bin Nursihan dan ibunya bernama Muksiti.

Sejak kecil K.H Gholib tidak pernah bertemu dengan ayahnya. Meskipuan sejak kecil ia tidak pernah mendapat pendidikan dari ayah kandungnya namun ia banyak belajar ilmu agama dari guru-gurunya. Sejak usia 7 tahun K.H Gholib telah belajar ilmu agama kepada Kyai Ali bersama KH Hasyim Asya’ri dan KH Khalil.

K.H Gholib sejak remaja telah dikenal sebagi sosok yang senang mengmbara demi belajar ilmu agama. Kebiasaan beliau ini tetap dilakukan hingga dewasa guna mengamalkan ilmu yang dipelajarinya terutama untuk mengembangkan “Syiar Agama Islam”.

K.H Gholib menikah dengan seorang wanita yang bernama Sya’iyah. Tetapi, sampai akhir hayatnya beliau tidak mempunyai anak. Namun beliau memiliki 3 (tiga) anak angkat yaitu, Jamzali, Siti Romlah (Ibu Penulis), dan Ruba’iyah.

Sebelum beliau datang ke Lampung K.H Gholib telah menunaikan ibadah Haji ke Tanah Suci Mekkah pada tahun 1927 dari Singapura.

K.H Gholib datang ke Lampung sekitar tahun 1927 dan berusia kurang lebih 28 tahun bersama sahabatnya M. Anwar Sanprawiro. Awal kedatangan K.H Gholib di Lampung beliau menumpang di kediaman sahabnya tersebut di daerah Pagelaran. Kemudian beliau mebeli tanah di desa Fajarisuk. Saat keberadaannya di usik oleh Belanda, K.H Gholib pindah ke desa Bambu Seribu (sekarang dikenal dengan Pringsewu). Kemudian beliau membangun rumah dan masjid pada tahun 1928 dan menjadi Masjid Pertama di Pringsewu).

    

II. Wilayah yang pernah didiami oleh K.H Gholib

III. Kiprah K.H Gholib dalam dunia Pendidikan

Kehadiran K.H Gholib di bambu Seribu diibaratkan sebagai lampu penerang dalam kehidupan masyarakat Bambu Seribu. Melihat kondisi tersebut K.H Gholib membangun Madrasah untuk anak-anak belajar ilmu agama Islam. Madrasah pertama tersebut menampung 100 siswa      yang terdiri dari 3 lokal. Madrasah tersebut masih belantai tanah, berdinding geribik, dan beratap genteng.

K.H Gholib dibantu oleh Ustad H.M. Nuh dari Cianjur Jawa Barat. Saat murid pesatren tersebut semakin bertambah maka dipanggillah Ustad Muhyidin untuk membantu mengajar. Pada tahun 193, asisten Demang yang bernama Nadjamuddin dan adiknya Ustad Ja’far datang ke Bambu Seribu dan diminta oleh K.H Gholib untuk ikut mengajar di pesantren tersebut.

Saat pesatren tersebut semakin berkembang K.H Gholib banyak dibantu oleh ustad dari luar Bambu Seribu untuk mengajar, diantaranya Ust. Aijib Ismail dari Banten, Ust. Sayid Alwi Al Mahdali dan Ust. Sayid Umar Almunawar dari semarang, Ust. M. Saleh dan Ust. Abu Yazid dari Lampung Utara dan Ust. KM. Arief dari Semarang.

Madrasah dan pesantren milik K.H Gholib semuanya gratis tanpa biaya. Kemampuan K.H Gholib untuk membiayai keperluan madrasahnya tersebut didapatkan oleh beliau dari pabrik tapioka, penggilingan padi, poliklinik dan pusat perbelanjaan yangsemuanya adalah usaha milik beliau.

IV. Perjuangan K.H Gholib dalam Melawan Penjajah

  1. Masa perjuangan melawan tentara Jepang

Perlawanan K.H Gholib terhadap tentar Jepang dimulai Tahun 1942. K.H Gholib melawan Tentara jepang dengan menggunakan pedang, golok, keris dan Bambu Runcing. K.H Gholib juga pernah ditangkap oleh tentara Jepang dikarenakan pengaruh beliau yang sangat besar dalam masyarakat dan karena beliau tidak mau ikut ajaran Jepang yang menyembah Matahari (Tenno Hei Ka), namun setelah itu K.H Gholib dibebaskan kembali

2. Masa Perjungan melawan Tentara Belanda

Saat Belanda ingin menguasai Indonesia kembali, saat itulah K.H Gholib membangkitkan semangat juang masyarakat untuk bergerak mengangkat senjata mempertahankan kemerdekaan RI. Beliau membentuk pasukan Jihad Sabilillah Hisbullah yang beanggotakan anak-anak didiknya yang tergabung dalam Tentara Keamanan Rakyat (TKR) & BKR (Badan Keamanan Rakyat). Mereka diberi latihan perang oleh Mayor Inf. Herni, Mayor Inf. Mulkan dan Mayor Inf. Nurdin.

Saat agresi militer Belanda ke II tentara republik Indonesia (TRI) mengungsik ke Gading Rejo, Gedong Tataan, Kedondong dan tempat lainnya. Basis TRI di Gading Rejo dipimpin oleh K.H Gholib dan kemudian diputuskan bahwa K.H Gholib sebagai pemimpin pasukan secara gerilya.meskipun pasukan Belanda dapat menguasai Kota Agung namun Pasukan Belanda mengalami kesulitan untuk masuk kedalam wilayah Pringsewu dikarenakan adanya pasukan gerilya yang dipimpin oleh K.H Gholib.

Namun pada tanggal 6 November 1949 K.H Gholib tewas ditembak oleh tentara Belanda. Saat itu beliau dijemput untuk melakukan perundingan dengan Tentara Belanda, namum ternyata beliau di khianati dan ditawah kemudian dibunuh didepan sebuah gereja di Pringsewu.

 

Pada tahun 1992 K.H Gholib mendapat penghargaan sebagai Pahlawan Lampung, dengan wujud pencanangan bambu runcingyang diberikan langsung oleh Bapak Poedjono Pranyoto yang menjabat sebagai Gubernur Lampung pada saat itu.

V. Pasca wafatnya K.H Gholib

K.H Gholib meninggalkan warisan yang sangat berharga bagi masyarakat Pringsewu yaitu tempat ibadah dan pendidikan pertama di Pringsewu. Sejak tahun 1997, berdirilah SMK Ghalib dan Tk/RA Ghalib dan masih tetap eksis sampai saat ini. Nama K.H Gholib juga menjadi nama salah satu jalan di Kecamatan Pringsewu dimana diwilayah tersebut terdapat makam beliau. (*)

        

 

 

 

 

  • Beranda
  • Profil
  • Program Kerja
    • Capaian Kerja
  • Pelayanan Perpustakaan
    • TATA TERTIB PEMUSTAKA
    • PELAYANAN PERPUSTAKAAN KELILING SD 1 PATOMAN KEC. PAGELARAN
    • PENYERAHAN BANTUAN BUKU PERPUSTAKAAN
  • Pengumuman
  • Galery
  • KHASANAH ARSIP STATIS
    • NASKAH SUMBER ARSIP
    • K.H. GHOLIB : PENDIRI PONDOK PESANTREN BAMBU SERIBU
    • Gallery Foto
    • Peta Wilayah
    • Produk Hukum
  • SEJARAH
    • BUDAYA MEMBACA SUDAH ADA SEJAK DAHULU

Dinas Keperpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Pringsewu adalah salah satu OPD yang memiliki fungsi dalam pemeliharan arsip dan keperpustakaan daerah Kabupaten Pringsewu.

Posting Terbaru

  • PERPUSTAKAAN DIGITAL KABUPATEN PRINGSEWU December 20, 2018
  • PELAYANAN MOBIL PERPUSTAKAAN KELILING November 13, 2018
  • BUDAYA BACA SUDAH ADA SEJAK DAHULU November 13, 2018
  • CASCADING DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KABUPATEN PRINGSEWU September 4, 2018

visitor

TV Pemda Pringsewu

Copyright © 2019 · Pemerintah Kabupaten Pringsewu